Banyak yang bertanya-tanya, mengapa pengeluaran di bulan puasa malah lebih banyak ketimbang bulan-bulan biasanya. Padahal, logikanya, Anda bisa menekan pengeluaran, terutama untuk makan, minum, atau jajan di luar.
Faktanya, bulan puasa ini memang bulan yang penuh godaan. Percaya deh, selain rindu momen sahur, menanti bedug, atau ngabuburit bersama rekan-rekan, Anda juga tak sabar mencicipi jajanan untuk berbuka puasa.
Sebut saja, ada kolak pisang, sop buah, bubur kampiun, hingga gorengan sekalipun. Hmm… jangan heran apabila pengeluaran lebih banyak di bulan puasa nanti.
Di sisi lain, Anda biasanya juga akan mengeluarkan uang tambahan untuk penggunaan moda transportasi, misalnya untuk mudik nanti.
Dari jauh-jauh hari, tiket transportasi sudah dijual supaya setiap orang kebagian tiket. Namun, jika tidak kebagian tiket mudik, alternatif lainnya ialah menyewa kendaraan yang mana hal ini juga akan membuat kantung makin bolong.
Pasalnya, sudah seharian menahan haus dan lapar, kini saatnya mengenyangkan perut yang keroncongan.
Inilah momen-momen di mana Anda biasanya lapar mata dan ingin membeli ini dan itu. Beli teh manis, gorengan, kolak pisang, nasih beserta lauk, dan seterusnya.
Keinginan Anda untuk mencicipi segala macam jajanan atau makanan yang dijajakan itulah yang bikin pengeluaran makin boros. Padahal, sebenarnya membeli nasi dan lauk beserta minum saja dirasa sudah cukup.
Memang, buka bersama teman-teman sungguh mengasyikkan. Namun, jika hal tersebut dilakukan secara intensif alias sering, apa tidak bikin pengeluaran lebih banyak?
Lebih baik, Anda menentukan kira-kira berapa kali Anda akan berbuka puasa bersama di luar. Tawarkan kepada teman-teman Anda untuk berbuka puasa di rumah saja.
Selain lebih hemat, berbuka puasa di rumah juga tidak kalah seru. Yang penting kan adalah kebersamaannya.
Karena kehebohan itulah, Anda jadi terpengaruh untuk membeli berbagai macam barang. Entah itu baju, sepatu, celana, topi, dan lain-lain. Padahal, sebenarnya benda-benda tersebut tidak benar-benar Anda perlukan.
Tunjangan Hari Raya alias THR memang juga sangat dinantikan sebab ini bisa menjadi pemasukan tambahan bagi Anda, setelah Anda menghambur-hamburkan isi dompet.
Sisi negatifnya, mendapat THR malah membuat Anda semakin ingin belanja lantaran merasa memiliki uang lebih. Padahal, THR juga perlu dikelola dengan bijak supaya tidak habis begitu saja.
Lantas, bagaimana ya, supaya bisa tetap di bulan puasa ini? Cara yang paling ampuh ialah dengan merencanakan pemasukan dan pengeluaran Anda. Begini selengkapnya.
Membuat rencana keuangan sebenarnya tidak sulit. Anda bisa memulainya dengan menghitung seluruh pendapatan, tagihan, serta keperluan-keperluan lainnya.
Selanjutnya, kategorisasikan pengeluaran agar Anda bisa mengetahui untuk keperluan apa saja Anda mengalokasikan uang.
Kemudian, Anda bisa mulai menabung sedikit demi sedikit. Supaya makin mantap, carilah penghasilan tambahan agar tujuan keuangan jangka panjang bisa tercapai. Caranya? Dengan investasi.
Investasi adalah senjata ampuh yang bisa membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan keuangan di masa depan.
Faktanya, bulan puasa ini memang bulan yang penuh godaan. Percaya deh, selain rindu momen sahur, menanti bedug, atau ngabuburit bersama rekan-rekan, Anda juga tak sabar mencicipi jajanan untuk berbuka puasa.
Sebut saja, ada kolak pisang, sop buah, bubur kampiun, hingga gorengan sekalipun. Hmm… jangan heran apabila pengeluaran lebih banyak di bulan puasa nanti.
5 Alasan Mengapa Pengeluaran Lebih Banyak di Bulan Puasa
1. Harga barang-barang meningkat
Tidak dimungkiri, saat memasuki bulan Ramadhan, harga kebutuhan pokok makin naik. Salah satu alasannya adalah kebutuhan masyarakat juga sama-sama meningkat, sementara pasokan yang ada jumlahnya tetap.Di sisi lain, Anda biasanya juga akan mengeluarkan uang tambahan untuk penggunaan moda transportasi, misalnya untuk mudik nanti.
Dari jauh-jauh hari, tiket transportasi sudah dijual supaya setiap orang kebagian tiket. Namun, jika tidak kebagian tiket mudik, alternatif lainnya ialah menyewa kendaraan yang mana hal ini juga akan membuat kantung makin bolong.
2. Kalap ketika membeli menu berbuka puasa
Saat berpuasa, mendengar bedug dibunyikan, lalu disusul suara azan maghrib mungkin menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu.Pasalnya, sudah seharian menahan haus dan lapar, kini saatnya mengenyangkan perut yang keroncongan.
Inilah momen-momen di mana Anda biasanya lapar mata dan ingin membeli ini dan itu. Beli teh manis, gorengan, kolak pisang, nasih beserta lauk, dan seterusnya.
Keinginan Anda untuk mencicipi segala macam jajanan atau makanan yang dijajakan itulah yang bikin pengeluaran makin boros. Padahal, sebenarnya membeli nasi dan lauk beserta minum saja dirasa sudah cukup.
3. Terlalu banyak menghadiri acara buka bersama
Coba ingat-ingat, berapa banyak acara buka bersama yang Anda ikuti tahun lalu? Lebih sering mana sih, buka puasa di rumah atau di luar?Memang, buka bersama teman-teman sungguh mengasyikkan. Namun, jika hal tersebut dilakukan secara intensif alias sering, apa tidak bikin pengeluaran lebih banyak?
Lebih baik, Anda menentukan kira-kira berapa kali Anda akan berbuka puasa bersama di luar. Tawarkan kepada teman-teman Anda untuk berbuka puasa di rumah saja.
Selain lebih hemat, berbuka puasa di rumah juga tidak kalah seru. Yang penting kan adalah kebersamaannya.
4. Ada promosi dan diskon di mana-mana
Jika berkunjung ke pusat perbelanjaan, banyak tenant seolah-olah berlomba untuk memberikan diskon besar-besaran.Karena kehebohan itulah, Anda jadi terpengaruh untuk membeli berbagai macam barang. Entah itu baju, sepatu, celana, topi, dan lain-lain. Padahal, sebenarnya benda-benda tersebut tidak benar-benar Anda perlukan.
5. Merasa tenang karena “Toh, nanti dapat THR”
Tunjangan Hari Raya alias THR memang juga sangat dinantikan sebab ini bisa menjadi pemasukan tambahan bagi Anda, setelah Anda menghambur-hamburkan isi dompet.
Sisi negatifnya, mendapat THR malah membuat Anda semakin ingin belanja lantaran merasa memiliki uang lebih. Padahal, THR juga perlu dikelola dengan bijak supaya tidak habis begitu saja.
Lantas, bagaimana ya, supaya bisa tetap di bulan puasa ini? Cara yang paling ampuh ialah dengan merencanakan pemasukan dan pengeluaran Anda. Begini selengkapnya.
Membuat Rencana Keuangan di Bulan Puasa dengan Bijak
Rencana keuangan sangat penting dimiliki. Hal ini bukan hanya bertujuan agar pengeluaran Anda tidak lebih besar dibandingkan pemasukan, melainkan supaya Anda bisa mencapai tujuan keuangan Anda di masa depan.Membuat rencana keuangan sebenarnya tidak sulit. Anda bisa memulainya dengan menghitung seluruh pendapatan, tagihan, serta keperluan-keperluan lainnya.
Selanjutnya, kategorisasikan pengeluaran agar Anda bisa mengetahui untuk keperluan apa saja Anda mengalokasikan uang.
Kemudian, Anda bisa mulai menabung sedikit demi sedikit. Supaya makin mantap, carilah penghasilan tambahan agar tujuan keuangan jangka panjang bisa tercapai. Caranya? Dengan investasi.
Investasi adalah senjata ampuh yang bisa membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan keuangan di masa depan.
Post A Comment:
0 comments: